Rabu, 23 September 2009

PERESMIAN RUMAH KREATIF anak - anak jalanan 19 Sept 2009

TERIMA KASIH YANG TAK TERHINGGA





















KAMI TEAM RUMAH KREATIF anak - anak jalanan mengucapkan banyak terima kasih kepada Om Irwan Rumbayan & Tante Beiby Sumanti yang telah dengan Iklas dan rendah Hati memberi ijin menggunakan halaman rumahnya untuk di jadikan Tempat / Ruang bagi kami anak - anak jalanan untuk ber kreatifitas dan sekaligus memberikan Support agar hidup kami lebih berarti dimata Masyarakat.

Kami juga amat sangat berterima kasih yang tak ternilai harganya kepada Donatur TUNGGAL kami Mba LENNY AGUSTIN dan SUAMI, yang dengan Tulus Iklas memberikan Material Support kepada kami sehingga Acara Peresmian RUMAH KREATIF anak - anak jalanan pada tanggal 19 September 2009 dapat terlaksana dengan penuh hikmat. Semoga Allah SAW melipat gandakan apa yang sudah Mba Lenny dan Suami berikan kepada Kami. Amin

Senin, 21 September 2009

VISI Dan MISI


Berawal dari persahabatan serta kepedulian terhadap perkembangan anak-anak jalanan, kami dari berbagai macam profesi dan latar belakang yang berbeda, berniat untuk memulai dari hal kecil yang kami bisa. Kami sepakat untuk membina 50 orang anak-anak di bawah usia 17 tahun dari anak-anak jalanan, yang mau maju dan berniat untuk mengubah masa depan mereka. Dengan keyakinan, bahwa dari 50 anak-anak jalanan ini, kami bisa melahirkan orang-orang yang berdampak positif terhadap lingkungan mereka. Sehingga tercipta suatu mata rantai regenerasi yang kreatif dan pantang menyerah. Kesatuan hati serta ide ini kami wujudkan dalam wadah yang kami beri nama RUMAH KREATIF anak-anak jalanan. Dengan berbekal tekad dan keyakinan bahwa tak ada manusia yang dilahirkan untuk menjadi pecundang, kami terlalu percaya bahwa dengan melangkah dalam restu Tuhan Yang Maha Kuasa, setiap manusia pasti mampu menaklukkan kehidupan ini… sekeras apapun itu. Tanpa memandang perbedaan ras, agama, suku, dan status; RUMAH KREATIF anak-anak jalanan
ini mengusung slogan WE CARE & WE SHARE. Tentu slogan saja tak akan pernah cukup, tanpa tindakan dan perbuatan yang nyata. Karena mendidik dan membina serta menyalurkan 50 orang anak-anak jalanan di bawah usia 17 tahun ini, tentulah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu, kami dari RUMAH KREATIF anak-anak jalanan, mengajak serta para dermawan yang tergerak hatinya untuk turut bekerja sama membantu mewujudkan cita-cita ini. Menolong anak-anak jalanan di bawah usia 17 tahun ini, bahwa masa depan yang penuh harapan adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk diraih. Sebagai pendukung dari visi utama tersebut, para pengajar dari RUMAH KREATIF anak-anak jalanan dengan talenta-talenta yang sudah teruji di bidang : MUSIK, FILM, MODEL, EVENT ORGANIZER, PHOTOGRAPHY, DANCER, ARTIS TALENT , GATHERING, DJ TALENT DAN MEDIA PROMOSI; kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan pihak perorangan mau pun perusahaan

Kriteria Anak Jalanan Menurut MENSOS

Anak jalanan adalah: anak-anak yang hidup di jalanan, putus sekolah, dan tidak lagi memiliki hubungan dengan keluarganya.

Anak jalanan adalah: anak-anak yang hidup di jalanan, putus sekolah, dan tetapi masih memiliki hubungan dengan keluarganya, meskipun hubungan tersebut tidak berlangsung dengan teratur.

Anak jalanan adalah: anak-anak yang bersekolah dan anak putus sekolah yang meluangkan waktunya di jalanan, tetapi masih memiliki hubungan yang teratur dengan keluarganya.

Pandangan Masyarakat



Sebagian anak jalanan harus mempertahankan hidupnya, dengan cara yang secara sosial kurang dan bahkan dianggap tidak dapat diterima. Hal ini disebabkan tantangan yang dihadapi oleh anak jalanan pada umumnya memang berbeda dari kehidupan normatif yang ada di masyarakat. Dalam banyak kasus, anak jalanan sering hidup dan berkembang di bawah tekanan dari stigma atau cap sebagai pengganggu ketertiban. Perilaku anak jalanan tersebut sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari stigma sosial dan keterasingannya dalam masyarakat. Sangat sedikit yang berpihak kepada anak-anak tersebut dan bahkan, sebenarnya, perilaku anak-anak tersebut mencerminkan perilaku masyarakat dalam memperlakukannya, serta ‘harapan’ masyarakat terhadap perilakunya Sementara dengan memberikan belas kasihan juga bukan merupakan solusi yang tepat, karena anak-anak tersebut bukan anak-anak yang perlu dibelaskasihani. Tetapi yang diperlukan adalah sebagaimana kebutuhan anak-anak pada umumnya, yaitu perlindungan, kasih sayang, dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dengan segala keterbatasan dan himpitan hidup, anak-anak tersebut tetap survive. Mereka memiliki daya juang dan daya tahan yang tinggi dalam mengatasi kesukaran. Dengan demikian, yang dibutuhkan dalam hal ini bukan belas kasihan; tetapi lebih kepada pengakuan, penerimaan, dan dukungan moral dalam menjalani kehidupan. KONDISI KELUARGA Penelitian mengungkapkan bahwa pada umumnya anak jalanan berasal dari keluarga miskin. Selengkapnya profil keluarga anak jalanan adalah: Sebanyak 75% anak jalanan berasal dari keluarga yang memilki anak lebih dari dua. Bahkan dari 128 keluarga yang disurvey terungkap bahwa jumlah anggota keluarganya adalah sebanyak 2 – 13 orang, dengan rata-rata tanggungan anak sebanyak 5,91 (dibulatkan menjadi 6). Hal ini melebihi hasil pendataan Susenas tahun 2001 yang menyebutkan bahwa rata-rata tanggungan keluarga adalah sebanyak 4,2. Sebanyak 90% anak jalanan yang disurvei memiliki keluarga yang lengkap, suami, isteri, dan anak-anak. Sementara sisanya tinggal dengan keluarga yang tidak lengkap (suami atau isteri bercerai atau meninggal). Selain itu, sebanyak 3% anak jalanan tersebut tinggal bersama orang tua tiri, sebanyak 2% tinggal bersama kakek/nenek, sebanyak 4% tinggal memiliki saudara tiri, serta sisanya tinggal bersama kerabat. Beberapa anak jalanan menyatakan tinggal di rumah sendiri, yaitu sebanyak 51,6%, rumah sewa sebanyak 39,1%, tinggal sementara waktu (menumpang) di rumah orang lain sebanyak 8,6%, dan lain-lain sebanyak 0,8%. Rumah yang ditempati pada umumnya berukuran kecil yaitu antara 4 meter persegi sampai 160 meter persegi, di mana mayoritas menempati rumah seluar 5 meter persegi yaitu sebanyak 12,5% dan 12 meter persegi sebanyak 7,8%. Hanya 2 orang responden yang tinggal di rumah yang cukup luas. Dari hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan anak jalanan adalah berasal dari keluarga yang memiliki tanggungan lebih dari 5 orang dan tinggal di rumah yang tidak memadai.

Penanganan Anak anak Jalanan

Melihat kenyataan di atas, maka diperlukan beberapa alternatif model, yang mungkin dapat digunakan untuk menangani permasalahan anak jalanan dan perlu diuji coba. Tentunya dengan tidak lupa mengkaji ulang berbagai model yang pernah ada dalam permasalahan anak jalanan, seperti rumah singgah misalnya. Adapun alternatif model yang mungkin dapat di gunakan adalah sebagai berikut : Family base, Instutional base, Multi-system base. Family base, adalah: model dengan memberdayaan keluarga anak jalanan melalui beberapa metode yaitu melalui pemberian modal usaha, memberikan tambahan makanan, dan memberikan penyuluhan berupa penyuluhan tentang keberfungsian keluarga. Dalam model ini diupayakan peran aktif keluarga dalam membina dan menumbuh kembangkan anak jalanan.

Keluarga Rumah Kreatif anak - anak jalanan

Bunda beiby sumanti, Papi irwan rumbayan
Om eddy sangiang, Tante febry warouw
Om aras yuni , tante arfiah
Mba lenny agustin, Mas sofyan
Mba alena, mas popo fauza
JODY ANTE, Masye wong
Nico.p, ajis uban, bx
Amy grant
amanda, chemonx, arnita
DANIEL.s, emil, agusto
Untung, fadli, gio, keong
Fary tunas, teddy, andika, tante selvi & om decky otay
ZENDHY ZAEN, Djiwo,imelda
Wahyu, farid

Thanks For Coming Alena


Kami Ada untuk MEREKA